Si Kecil lagi hobi teriak-teriak? Mau di rumah, sekolah, rumah sakit, mall, atau tempat umum lain, Si Kecil kok jadi sukaaa banget berteriak, apalagi kalau keinginannya tak terpenuhi. Bahkan, reaksi emosional Si Kecil bisa karena hal sepele.
Kebiasaan anak yang suka berteriak berkaitan dengan self regulation atau kemampuan memahami dan mengelola perilaku saat menghadapi suatu situasi. Biasanya, self regulation berkembang pesat pada usia 1-5 tahun.
Jadi wajar banget, lho, kalau Si Kecil masih sulit mengatur emosi dan membuat mereka suka berteriak. Wajar, tapi jangan dibiasakan karena orang tua juga perlu melatihnya.
BACA JUGA: Inilah Manfaat Mencorat-Coret Pada Anak, Jangan Langsung Dilarang Ya!
Kenapa Anak Suka Berteriak?
Di balik kaitannya dengan self regulation, mungkin Mama & Ayah penasaran, kenapa sih anak suka berteriak?
Ada beberapa alasan kenapa anak suka berteriak, seperti berikut.
Berteriak jadi cara komunikasi anak
Bagi Si Kecil yang belum lancar berbicara, mengekspresikan diri dengan berteriak jauh lebih mudah daripada menjelaskan ke orang lain. Apalagi jika lawan bicaranya susah mengerti apa yang ia katakan.
Si Kecil lagi cari perhatian
Berteriak juga jadi cara anak untuk mencari perhatian. Saat ia merasa kesepian dan tidak diperhatikan, anak cenderung berteriak bahkan menangis agar orang tua mendatanginya.
Anak sedang merasa lelah
Kayaknya, sama seperti kita yang gampang cranky kalau lagi lelah, anak-anak juga jadi gampang kesal saat capek. Anak-anak cenderung sulit mengungkapkan rasa lelahnya, dan ujungnya lebih memilih berteriak.
Kalau situasinya begitu, kita bisa menenangkan Si Kecil. Berikan anak pelukan, menggendong, atau ajak istirahat.
Sedang meniru orang lain
Hati-hati, jangan sampai kebiasaan berteriak didapat dari orang tua. Anak akan meniru baik-buruk yang mereka lihat, termasuk jika orang tua atau orang lain di rumah saling berteriak.
BACA JUGA: Mengatasi Burn Out yang Terjadi Pada Ibu
Tips Menghadapi Anak yang Hobi Berteriak
Perlu diakui, terkadang orang tua jadi mudah kesulut emosi saat anak teriak-teriak, apalagi kalau kita di luar rumah. Daripada ikut emosi, sebaiknya lakukan cara ini, yuk!
- Jangan panik kalau anak nangis dan berteriak di tempat umum. Mama & Ayah bisa pindahkan anak ke tempat yang aman dan tidak mengganggu orang lain.
- Tidak perlu ikut berteriak. Mama & Ayah bisa berbicara di depan anak dengan pandangan level mata yang sama. Bicara pelan dan berbisik sambil meminta anak untuk tidak berteriak, misalnya “Kakak kenapa? Coba tenang dulu. Kalau ngomongnya sambil teriak, Mama sama Ayah nggak ngerti.”
- Children see, children do. Hindari berteriak pada anak meskipun kita sedang kepancing emosi. Jangan lupa untuk bicara baik-baik dengan orang di rumah, jangan sambil berteriak karena anak-anak akan melihat.
- Latih anak mengatur volume suaranya. Anak tidak bermaksud teriak, tapi suaranya yang keras terdengar seperti berteriak. Untuk itu, kita bisa melatih anak mengatur volume suaranya, seperti bermain bisik-bisik.
- Jangan meninggalkan anak saat ia sulit meregulasi emosinya. Tetap di sampingnya, tatap, dan berikan perhatian kebutuhannya. Catatan, kalau kita jadi ikut emosi sebaiknya tenangkan diri dulu, ya!
Jadi, saat anak usia 1-5 tahun, memang sulit bagi mereka untuk meregulasi emosi. Kita hanya perlu fokus dengan dunia emosionalnya dan sabar mendukung serta melatih emosinya lebih terkontrol.
1 thought on “Ayah & Mama, Ini Alasan dan Tips Hadapi Anak Suka Berteriak”