Inilah Manfaat Mencorat-Coret Pada Anak, Jangan Langsung Dilarang Ya!

Lihat tembok dan lemari yang kotor bekas corat-coret Si Kecil? Jangan langsung marah-marah ya. Si Kecil punya kreativitas dan imajinasi yang luar biasa, makanya mereka cenderung mencoba hal baru. 

Meskipun nanti Mama & Ayah mungkin harus menyiapkan budget lebih untuk cat ulang rumah, tapi membiarkan proses kreativitas dan ekspresi berjalan pada Si Kecil justru ada banyak manfaatnya. Apa saja manfaar mencorat-coret pada anak?

Manfaat Mencorat-Coret untuk Anak

Dilansir dari tentanganak.com, University of Plymouth membuat studi dua kelompok mendengar pesan suara monolog. Hasilnya, menemukan kelompok yang diinstruksikan mencoret-coret sambil mendengarkan, mengingat 29% lebih banyak pada kuis memori yang tak terduga, dibandingkan dengan kelompok yang hanya mendengar dan tidak mencoret-coret. 

Penelitian lain dari Universitas Nottingham menemukan jika membuat catatan atau mencoret-coret membantu meningkatkan pembelajaran, keterlibatan, dan penalaran.

Biasanya memasuki usia 15 bulan, Si Kecil mulai aktif menggerakan tangannya untuk membuat coret-coretan. Hal tersebut jadi langkah awal penting bagi mereka mengontrol pensil saat menulis atau menggambar. 

Jadi, daripada melarang apalagi memarahi, biarkan anak mengekspresikan melalui coret-coretan. 

Lalu apa saja manfaat lagi dari corat-coret? 

• Membantu mengasah kreativitas dan imajinasi Si Kecil. 
• Melatih motorik halus Si Kecil sebagai persiapan menulis. 
• Anak jadi lebih mandiri karena mereka bisa memilih warna sendiri. 
• Menghilangkan perasaan cemas anak melalui kegiatan corat-coret. 
• Mengasah kemampuan dan keterampilan pada seni anak. 

BACA JUGA: Mau Mengajak Anak ke Bioskop? Yuk, Perhatikan Hal Ini Dulu

Bagaimana Orang Tua Memfasilitasi Anak dalam Kegiatan Mencoret-Coret?

Kalau lihat manfaatnya yang banyak, sepertinya rasa kesal kita sebagai orang tua jadi tak sebanding, ya. Mama dan Ayah perlu memfasilitasi Si Kecil untuk kegiatan ini. Bahkan, orang tua juga bisa loh mengalihkan kebiasaan mencoret-coret dinding ke media lainnya. 

Berikut ini cara memfasilitasi kegiatan corat-coret pada anak. 

Tidak perlu beri instruksi

Menemani anak saat mencoret-coret boleh saja, tapi jangan sampai terus memberi instruksi. Biarkan anak bereksplorasi dengan caranya. Lewat kreativitas, anak jadi lebih bisa mengekspresikan diri dengan caranya. Bonusnya, anak jadi lebih percaya diri, kompeten, dan pintar. 

Eksperimen dengan berbagai bahan seni

Sejak anak usia 3 tahun, ajak mereka untuk mencorat-coret melalui media lain. Orang tua bisa menyiapkan bola kapas, spons, kapas pentul, atau krayon. Pastikan memilih alat tulis non-toxic yang aman untuk anak. Sesekali, ajak anak menggambar dengan kapur di trotoar dan informasikan bagaimana air bisa mengubah warna kapur.

Sediakan Media Lain Dibandingkan Dinding

Orang tua memang sebaiknya tidak melarang anak untuk mencoret-coret. Mama dan Ayah juga bisa menyediakan satu tembok khusus untuk Si Kecil bisa corat-coret. N

amun, anak juga perlu diberikan pengertian jika dinding bukan tempat untuk menulis atau menggambar. Dorong anak untuk mencoret-coret di media kertas, papan tulis, bahkan trotoar. 

Utamakan proses, bukan hasil 

Orang tua kerap memuji atas keberhasilan anak, tetapi kurang melihat proses. Nggak sadar, orang tua kadang membenarkan hasil warna yang anak pilih, misal pohon warnanya hijau, bukan pink. Dibanding berfokus pada hasilnya, Mama & Ayah bisa tanya-tanya apa yang anak pikirkan tentang gambar yang mereka buat.

Dorong Anak untuk Menulis

Tanggapi serius saat anak memberikan hasil gambar atau tulisannya. Mama dan Ayah bisa memfasilitasinya dengan membiarkan anak menulis daftar belanja saat ke supermarket atau menulis surat untuk Kakak & Nenek.

Wah, ternyata ada banyak manfaat dari mencorat-coret, ya! Jangan lupa untuk terus memfasilitasi Si Kecil agar punya wadah untuk mencurahkan kreativitasnya. Hindari memberi kritik agar mereka berani coba dan berikan pujian agar mereka tetap semangat mengeksplor.