Senang ya kalau anak kita menyukai buku dan gemar membaca. Sudah tau kan ya kalau Mama dan Ayah bisa membuat si Kecil gemar membaca dengan beberapa cara yang pernah dibahas sebelumnya, baca di Simpel Banget! Ini 8 Cara Membuat Anak Suka Membaca Sejak Kecil.
Supaya si Kecil lebih tertarik dengan buku dan akhirnya menumbuhkan rasa suka membaca, Mama dan Ayah juga bisa lho memberinya buku yang sesuai dengan usianya.
Sekarang sudah banyak sekali jenis buku yang bisa disesuaikan dengan umur anak. Bahkan sejak si kecil lahir, si kecil juga sudah bisa memegang buku sendiri.
Berikut ini kami akan mengenalkan jenis-jenis buku yang bisa diberikan kepada si kecil untuk meningkatkan antusiasmenya terhadap membaca.
Semoga bermanfaat dan bisa menjadi tambahan pertimbangan dalam memilih buku untuk si kecil yaa.
Sensory Book
Biasanya buku jenis ini menyajikan berbagai macam tekstur atau bunyi-bunyian yang bisa anak sentuh atau dengar sehingga akan merangsang sensory si kecil.
Maka dari itu, cocok sekali diberikan untuk bayi sampai usianya satu tahun. Karena pada masa tersebut lah anak sedang mulai mengenali berbagai macam permukaan dan bunyi-bunyian di sekitarnya.
Buku ini saya gunakan untuk mengenalkan berbagai macam tekstur saat anak saya berumur di bawah 1 tahun. Namun buku jenis ini malah bertahan sampai anak berumur 3 atau 4 tahun.
Soalnya mereka suka dengan ceritanya, atau mereka masih ingin mendapatkan rangsang sentuhan lagi di tangannya. Jadi, walaupun memang cocok untuk anak di bawah satu tahun, sensory book nyatanya juga bertahan sampai beberapa tahun kemudian.
Buku Bantal
Sumber: Canva
Sama halnya dengan sensory book, buku bantal juga biasanya dikenalkan pada anak berumur 0 sampai 1 tahun, bahkan 6 bulan pertama.
Hal itu karena buku ini sesuai namanya “Buku Bantal” alias soft book, material yang digunakan untuk membuat buku bantal ini bukanlah dari kertas biasa, melainkan dari bahan katun ataupun flanel.
Tidak jarang juga, buku bantal ini diisi dengan plastik atau bunyi-bunyian yang juga merangsang pendengaran si kecil. Jadi iyes, sensory book (terutama yang merangsang pendengaran si kecil) masih termasuk soft book juga.
Buku bantal ini bermanfaat banget untuk anak yang juga sedang dalam masa oral. Karena mereka terkadang mulai menggigit gigit sesuatu yang dipegangnya. Nah, kalau buku biasa, kertasnya akan rusak dan sobek.
Selain itu, ada juga beberapa buku bantal yang disertai teether pada sisi-sisinya. Hal ini menambah kegunaannya lagi yakni dikhususkan memang untuk digigit atau diemut si kecil ya.
Busy Book
Biasanya soft book alias buku bantal juga berjenis busy book. Berhubung terbuat dari material yang lebih lentur, maka orangtua pun bisa membuat sendiri di rumah.
Sumber: Canva
Saya pernah membuatkan busy book untuk anak dari bahan flanel. Buku tersebut berisi mengenai pengenalan angka yang dibentuk sedemikian sampai menyerupai ladang wortel, ulat, bahkan pohon apel.
Busy book seperti ini sangat terpakai sekali kalau kami bepergian. Namanya juga busy book, jadi memang membuat anak “sibuk” mengerjakan aktivitas yang tersedia pada buku tersebut.
Aktivitas yang biasanya dimainkan seperti menempel bentuk, menempel angka, atau menempel benda-benda.
Namun begitu, busy book tidak hanya bisa dibuat dari bahan saja ya, karena ada juga board book yang merupakan busy book.
Board Book
Masih jenis buku yang cocok diberikan untuk anak yang berusia di bawah 1 tahun. Bahkan bisa diberikan untuk segala usia sih, karena board book merupakan buku yang terbuat dari bahan karton yang tebal sehingga tidak mudah rusak.
Terdapat juga board book yang berukuran kecil yang bahkan bisa dipegang oleh anak usia 6 bulan lho.
Sumber: Canva
Biasannya board book yang cocok untuk bayi merupakan buku yang mengandung warna-warna kontras, bahkan memang berisi mengenai pengenalan warna, kata pertama, atau bahkan bentuk sederhana.
Sound Book
Kalau dikategorikan, sound book masih termasuk sensory book sih ya, karena buku jenis ini memang mengeluarkan suara, makanya disebut sebagai “sound book”.
Suara yang dihasilkan bisa berbagai macam. Ada yang merupakan suara narator mengenalkan nama-nama hewan, atau narator yang sedang menceritakan isi buku (buku Halo Balita contohnya), sampai suara dari beberapa binatang, bahkan suara dari alam.
Anak-anak sangat menyukai buku jenis sound book ini. Makanya di perhelatan buku tahunan Big Bad Wolf alias BBW, buku ini yang biasanya jadi incaran para pengunjung (yang sudah memiliki anak tentunya).
Pop-up Book
Jenis buku selanjutnya ini cocok untuk anak di atas 5 tahun, karena biasanya lebih rentan karena bentuknya yang seperti 3D.
Sumber: Canva
Dinamakan pop-up, karena begitu buku dibuka, gambarnya juga akan muncul dalam bentuk 3 dimensi. Maka dari itu penggunaan buku ini biasanya lebih hati-hati.
Walaupun memang menarik minat si kecil dalam menyentuh dan membaca buku, sebaiknya Mama dan Ayah memberikan pop-up book ini setelah memastikan si kecil sudah cukup mampu untuk berhati-hati dalam membuka buku ya.
Di Indonesia, ada penerbit yang memang khusus menerbitkan buku-buku pop-up seperti ini, namanya Impian Studio. Saya rasanya ingin membeli semua buku yang diterbitkan oleh mereka.
Soalnya selain memang menarik karena bentuknya, isinya juga bermanfaat dan edukatif untuk anak.
Buku Puzzle
Kalau jenis ini sebetulnya juga termasuk busy book, karena memang membuat anak sibuk untuk merangkai puzzle yang disediakan.
Biasanya buku puzzle ini memiliki beberapa halaman yang setiap halamannya merupakan puzzle yang bisa anak kerjakan.
Saya juga biasanya membawa buku puzzle saat bepergian. Karena lumayan ya, anak jadi anteng mengerjakan beberapa puzzle yang terdapat dalam buku tersebut.
Lumayan ringkas dan tidak menghabiskan banyak tempat saat traveling. 🙂
Jadikan Anak Suka Membaca Yuk
Semoga jenis buku anak yang ditampilkan di sini bisa memperkaya rekomendasi buku Mama dan Ayah untuk diberikan kepada si kecil ya.
Supaya kita bisa menumbuhkan kebiasaan dan antusiasme anak terhadap buku. Dengan begitu, anak bisa memiliki hobi membaca dan membuat mereka akhirnya memiliki pengetahuan yang kaya.
Yuk, jadikan si kecil pribadi yang suka membaca 😉