Orang Tua Mengatur Pola Asuh Anak? Ini yang Mama & Ayah Perlu Lakukan

Sebagai orang tua baru, dulu (sampai sekarang juga, sih) bingung banget cara mengasuh anak. Nggak jarang, orang tua memberikan saran tentang pola asuh yang mereka

Herti Annisa

Orang Tua Mengatur Pola Asuh Anak?

Sebagai orang tua baru, dulu (sampai sekarang juga, sih) bingung banget cara mengasuh anak. Nggak jarang, orang tua memberikan saran tentang pola asuh yang mereka terapkan dulu ke cucunya sekarang. 

Tapi, saya juga sadar kalau pengasuhan zaman dulu berbeda sama apa yang sudah saya pelajari. Meskipun niat mereka baik dan ingin terbaik untuk cucunya, tetap saja saya sesekali berselisih paham masalah pola asuh. 

Saat mengasuh anak, hal tersebut kadang menjadi tantangan yang harus dihadapi, apalagi jika Mama dan Ayah menitipkan anak ke Neneknya.

Terus, apa ya yang bisa dilakukan jika orang tua mengatur pola asuh anak?

Mama & Ayah Harus Satu Suara

Konflik perbedaan pola asuh antara kami dan orang tua, bisa dicegah karena saya dan suami memang satu suara. Bahkan, sebelum anak lahir, saya dan suami suka ngobrolin pola asuh. 

Saya suka kasih video dari para pakar yang bisa dipercaya. Sering juga tanya dokter anak saat konsul. Suami yang awalnya nggak tau, lama-lama jadi belajar. 

Nah, hal ini jadi lebih mudah saat dihadapkan perbedaan pola asuh dengan orang tua. 

Kalaupun ada omongan orang tua yang kurang disukai, biasanya kami langsung ngobrol setelah pulang. Suka nitip “pesan” ke pasangan jika ada pendapat orang tua yang sangat bertentangan dengan pola asuh kami. 

Komunikasi Terbuka dan Saling Menghormati 

Orang Tua Mengatur Pola Asuh Anak?
Sumber: Freepik

Saya meyakini kalau pendapat orang tua nggak sepenuhnya salah. Selama pendapatnya tidak membahayakan, saya tetap menghormati pendapat mereka. Toh, belum tentu saya lakukan juga, kan 😀

Terkadang, cekcok yang terjadi bisa karena komunikasi tertutup dan saling tidak menghormati. 

Berikan Sumber Kredibel

“Anak tuh sesekali dikasih kopi biar nggak kejang” 

“Habis mandi dibedong aja. Biar perutnya gak buncit.” 

“Laper tuh anaknya, dikasih bubur aja. Gpp belum 6 bulan. Mama aja dulu suapin kamu umur pas 3 bulan.”

Familiar dengan kalimat di atas? Kebiasaan pola asuh zaman  dulu pastinya berubah. Kalau membahayakan anak, kita bisa kasih informasi terbaru. 

Biasanya, sumber kredibel dari dokter, para ahli, atau penelitian bisa bikin orang tua lebih hati-hati. Sesekali, coba ajak orang tua kita saat anak imunisasi atau konsul ke DSA.

Biarkan dokter yang menjelaskan langsung ke orang tua kita. Dengan begitu, orang tua jadi ikutan update pola asuh zaman sekarang.

Bersikap Tegas

Kalau dirasa orang tua sudah sangat mengatur pola asuh cucu dan membahayakan tanpa mereka ketahui, kita wajib bersikap tegas. Misalnya, saat kasih MPASI belum waktunya, pijat anak tanpa izin, atau kasih obat sembarangan. 

Kasus-kasus seperti itu memang butuh sikap tegas kita. Nah, itu mengapa orang tua harus kompak dan update pola asuh dan tau apa yang bahaya untuk anak. Agar Mama atau Ayah bisa langsung intervensi saat ada kejadian bahaya. 

Sepakati Satu Aturan 

Orang tua yang mengatur pola asuh cucu biasanya terjadi pada rumah tangga yang masih satu atap. Makanya, jadi ada banyak hal yang bersinggungan dengan aturan yang sudah kita buat dengan kakek & neneknya. 

Kalau ini terjadi, Mama & Ayah bisa menetapkan satu peraturan yang sudah disepakati bersama. Kita juga bisa memodifikasi pola asuh zaman dulu selama tidak membahayakan anak dan berlawanan dengan kita.

Karena kita lah yang punya hak penuh atas pola asuh anak kita sendiri, bukan orang lain. 

Jika memungkinkan, pakai pihak ketiga yang membantu mengurus anak kita sehingga orang tua hanya melihat dan menemani cucu, bukan mengurus sepenuhnya.

Punya cara lain yang harus dilakukan jika orang tua sudah mengatur pola asuh anak kita? 

Tags

Related Post

Leave a Comment