Jika sebelumnya kami membahas mengenai plus minus menitipkan anak ke nenek & kakek, kali ini DailyParents akan membahas mengenai kelebihan dan kekurangan menitipkan anak ke daycare.
Sebelumnya, saya dan suami sempat mengurus anak kami hingga dua tahun full. Karena anak pertama, kami belum begitu mengetahui cara merawat newborn sehingga Ibu saya membantu mengasuh sekitar dua bulan. Selanjutnya, sampai usia dua tahun saya yang bekerja freelance memutuskan untuk menitipkan anak ke orang tua.
Alasannya, selain karena lebih hemat, kami juga kurang sreg untuk menitip anak ke orang lain. Namun, setelah berjalan beberapa bulan, kami menyadari ada perbedaan pola asuh dengan orang tua. Anak saya juga kurang berinteraksi dengan teman sebayanya karena kebetulan di lingkungan rumah nenek & kakeknya tidak ada anak kecil.
Saya dan suami akhirnya sepakat untuk menitipkan anak ke daycare. Meskipun saya dan suami keseringan di rumah karena work from home, ternyata bekerja “ditemani” anak justru banyak distraksinya 😀
Dalam artikel ini saya ingin berbagi pengalaman apa saja sih plus dan minus menitipkan anak ke daycare?
Kelebihan Menitipkan Anak di Daycare
Membangun keterampilan sosial anak
Salah satu alasan saya menitipkan anak ke daycare adalah untuk melatih keterampilan sosial anak. Maklum, sebagai bayi yang lahir saat pandemi, anak saya cenderung jarang ke luar rumah. Begitu ketemu orang asing akan lari dan takut.
Kelebihan menitipkan anak ke daycare adalah anak-anak bisa berinteraksi dengan anak lainnya. Biasanya di daycare ada yang seumuran, lebih kecil, atau anak usianya yang lebih tua. Dengan begitu anak jadi belajar berinteraksi.
Melatih Keterampilan Anak
Tak hanya bersosialisasi, di daycare anak belajar keterampilan lain. Sebut saja, seperti belajar berbagi, bekerja sama, antri, meminta maaf, dan cenderung mandiri dibandingkan jika diurus oleh nenek yang terkadang memanjakan.
Beberapa daycare juga menyediakan program stimulasi. Umumnya guru dan pengasuh di daycare merupakan tenaga profesional yang mendapat pelatihan sebelumnya. Dengan begitu Si Kecil mendapat stimulasi yang tepat sesuai usianya.
Nggak Repot Menyiapkan Kebutuhan Anak
Salah satu keuntungan daycare bagi orang tua adalah Mama & Ayah tidak perlu repot mengurus makan dan snack. Umumnya, daycare telah menyediakan makan siang dan makanan ringan. Sangat membantu kalau Mama & Ayah perlu berangkat ke kantor pagi-pagi.
Mengajarkan Rutinitas
Tak hanya membantu menjaga anak, daycare juga mengajarkan rutinitas bagi anak. Biasanya ada jadwal setiap harinya, mulai dari aktivitas pagi, jadwal makan, bahkan jadwal tidur siang. Anak jadi punya rutinitas, yang terkadang Ayah & Mama kerepotan jika melakukan sendiri, terlebih lagi jika keduanya bekerja.
Kekurangan Menitipkan Anak di Daycare
Separation Anxiety
Pada awalnya, anak mungkin akan mengalami kecemasan akan perpisahan atau separation anxiety. Hal ini menjadi tantangan yang perlu dihadapi orang tua saat menitipkan anak di daycare.
Pada awalnya, anak akan menangis histeris di minggu pertama. Namun, setelah beberapa minggu, Si Kecil lebih bisa beradaptasi dan memahami lingkungan barunya.
Risiko Anak Lebih Mudah Sakit
Saat anak dititipkan ke daycare, tantangan yang paling menakutkan adalah risiko sakit lebih sering. Si Kecil yang berinteraksi dengan satu ruangan tentunya akan lebih mudah tertular penyakit, apalagi jika daya tubuh tidak optimal. Agar anak tak mudah sakit dan tertular, pastikan vaksinasi anak sudah lengkap.
Berpotensi Bertengkar dengan Temannya
Anak yang dititipkan daycare memang lebih mudah bersosialisasi. Namun, jika tidak diawasi dengan benar, anak-anak yang pemalu rentan menjadi target perilaku agresif terhadap anak-anak yang lebih dominan atau lebih tua.
Biaya yang Cukup Mahal
Biaya daycare di Jakarta mungkin akan berbeda dengan di daerah. Umumnya biaya daycare harian juga lebih mahal daripada member bulanan. Ayah & Mama perlu menyiapkan budget saat menitipkan anak.
Budget yang dikeluarkan akan bergantung pada program dan faasilitasnya. Selain itu, biaya daycare bergantung pada usia. Jika masih newborn, umumnya lebih mahal.
Ada juga daycare yang menawarkan kelas stimulasi sehingga biayanya menjadi lebih mahal. Tak hanya itu saja, selain biaya bulanan, Mama & Ayah juga perlu menyiapkan biaya tambahan jika terpaksa lembur.
Daycare memiliki jam operasional, biasanya mulai dari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Kalau Mama & Ayah jemput lebih dari jam operasional, akan ada biaya tambahan. Kalau Ayah & Mama sering pulang malam, pastinya harus menyiapkan biaya tambahan atau mencari opsi lain selain daycare.
Tips Memilih Daycare Terbaik untuk Anak
Menitipkan anak ke orang lain, tentu aja harus hati-hati, ya. Nggak semua daycare cocok untuk dijadikan tempat untuk menitipkan Si Kecil atau bisa mendukung tumbuh kembangnya. Berikut beberapa tips memilih daycare yang perlu Mama & Ayah ketahui.
- Tanyakan fasilitas yang dimiliki. Daycare yang saya pilih punya fasilitas CCTV yang bisa diakses oleh orang tua. Hal ini membuat saya lebih merasa aman saat meninggalkan anak bekerja.
- Memiliki laporan harian. Mama & Ayah nggak mungkin memantau anak setiap saat. Sebaiknya pilih daycare yang memiliki laporan harian, seperti jadwal aktivitas, kondisi mereka, seberapa banyak mereka makan, apakah anak menangis. Dengan begitu, Mama, Ayah, dan pengurus daycare bisa mengevaluasi setiap bulannya.
- Tanyakan jumlah pengasuh. Idealnya, satu pengasuh mengurus 3-4 bayi atau balita. Dengan begitu, anak masih mendapatkan perhatian yang cukup untuk mendukung sosial dan emosinya.
- Memiliki program pembelajaran. Sebagai penitipan anak dengan durasi seharian, sebaiknya pilih daycare yang memiliki program pembelajaran, seperti seni, musik, membaca, mengaji, atau lainnya. Namun, pastikan program tersebut tidak bersifat memaksa dan memiliki target. Agar anak bisa tetap bermain sesuai usianya.
- Memiliki pola asuh yang sama. Perhatikan juga pola asuh dan nilai-nilai tatakrama yang mereka miliki. Ayah & Mama bisa melakukan riset atau trial sehari sebelum memutuskan untuk mengambil program daycare bulanan.
- Sebaiknya memilih lokasi daycare yang strategis, baik yang dekat dengan rumah atau kantor Mama & Ayah. Selain efisiensi waktu saat mengantar dan menjemput, lokasi dekat akan membantu saat terjadi kondisi darurat.
Demikian plus dan minus menitipkan anak ke daycare. Baik menitipkan anak ke orang tua, daycare, atau babysitter/pengasuh seluruhnya memiliki kelebihan dan kekurangan. Mama & Ayah bisa berdiskusi untuk menemukan yang paling ideal dengan kondisi keluarga.
Kalau Mama & Ayah, lebih memilih apa? Share pengalaman di kolom komentar, yuk!
2 thoughts on “Menitipkan Anak ke Daycare, Apa Plus Minusnya?”