Fase perkembangan bayi terkadang membuat orang tua khawatir, apakah Si Kecil sudah sesuai dengan periodenya atau terlambat? Mama dan Ayah mungkin akan bertanya-tanya, kapan bayi bisa tengkurap dan mengangkat kepala?
Melihat periode masa keemasan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), menjadi hal yang begitu menyenangkan, begitu juga saat Si Kecil sudah bisa mulai tengkurap. Belum lagi jika ia bisa mengangkat kepala, menandakan Si Kecil sudah memiliki kekuatan pada bagian tangan, punggung, dan leher.
Kapan Bayi Bisa Mulai Tengkurap?
Dikutip dari tentanganak.com, fase perkembangan bayi adalah periode waktu bayi memperoleh kemampuan baru. Tahap pertama dalam tahapan perkembangan bayi dikenal dengan fase Neonatal hingga usianya mencapai 1 bulan. Pada tahap ini, sebagian besar waktu Si Kecil akan dihabiskan dengan tidur, menyusu, dan mengembangkan indera pendengaran dan penglihatannya.
Mama dan Ayah tak perlu khawatir jika Si Kecil terus tidur dalam 1-3 bulan fase perkembangannya. Jika ditanya kapan bayi bisa tengkurap sendiri dengan menggerakkan tubuhnya, maka jawabannya saat Si Kecil mulai menginjak 4 bulan.
Bayi usia 4 bulan sudah mulai bisa berguling, baik dari posisi tengkurap ke telentang atau sebaliknya. Pada periode ini, Si Kecil sudah bisa mengangkat kepala tegak dan bertumpu pada lengan.
Cara Stimulasi Bayi Agar Cepat Tengkurap
Meskipun Si Kecil baru bisa tengkurap sendiri pada usia 4 bulan, bukan berarti Mama dan Ayah tidak bisa menstimulasi sejak usia lahir. Ada beberapa yang bisa dilakukan orang tua untuk melatih Si Kecil tengkurap, seperti berikut ini.
Memperbanyak waktu tummy time bayi
Pada awal kelahiran, Si Kecil mungkin memang terlihat lebih banyak tidurnya, tapi bukan berarti Mama dan Ayah tidak bisa mengajak bermain. Ada kegiatan bersama Si Kecil yang tak boleh dilewatkan, yaitu tummy time.
Tummy time adalah kegiatan tengkurap pada bayi. Kapan bayi mulai bisa tummy time? American Academy of Pediatrics menyarankan agar tummy time bisa dilakukan beberapa hari setelah bayi lahir dan tidak ditunda.
Proses ini membantu Si Kecil belajar mengangkat kepala sehingga mengembangkan otot-otot tubuhnya, khususnya otot leher, dada, bahu, dan lengan. Manfaat lain dari tummy time adalah melatih keseimbangan tubuh Si Kecil agar bisa segera berguling, lalu tengkurap, merangkak, duduk, dan berjalan.
Sumber: Freepik
Bagaimana cara melakukan tummy time?
- Lakukan di tempat yang datar, seperti lantai, kasur, atau bahkan di perut Ayah & Mama.
- Pastikan membersihkan permukaan lantai atau kasur, lalu alasi dengan kain yang lembut, selimut, atau bantal tipis agar lebih nyaman.
- Letakkan Si Kecil secara perlahan pada posisi tengkurap.
- Letakkan cermin di depan Si kecil agar perhatiannya bisa teralih.
- Berinteraksi dengan Si Kecil melalui bercanda, berbicara, atau melihat gambar-gambar di buku.
- Latih secara perlahan. Awalnya bisa dilakukan selama 3 menit sebanyak 2-3 kali dalam sehari. Namun, seiring bertambahnya usia Si Kecil, waktu latihan bisa diperpanjang hingga 20-30 menit sehari.
- Jangan pernah meninggalkan Si Kecil saat melakukan tummy time, ya.
Berganti posisi saat menyusui
Ada banyak posisi menyusui yang membuat Si Kecil dan Mama lebih rileks. Pada awalnya mungkin saja Si Kecil akan kurang nyaman melakukan tummy time. Sebagai solusi, Anda bisa membiasakan melatih bayi tengkurap saat menyusui dengan posisi laid-back position.
Posisi ini akan membuat nyaman sekaligus melatih Si Kecil tengkurap. Menyusui seperti ini juga bisa melatih dirinya untuk menjaga keseimbangan dan menggunakan instingnya sekaligus meningkatkan kedekatan atau bonding Mama dengan Si Kecil.
Menggunakan mainan yang menarik
Cara stimulasi bayi tengkurap lainnya adalah dengan menggunakan mainan yang menarik dan berwarna cerah, lalu membiarkannya berusaha mengambil mainan. Mama dan Ayah bisa menggerakkan mainan tersebut hingga mata dan kepala Si Kecil menoleh mengikuti arah gerak mainan. Hal ini akan memancing Si Kecil mengikuti arah gerakan hingga akhirnya bisa tengkurap.
Belajar memiringkan posisi Si Kecil
Setelah belajar tummy time, Anda bisa sesekali membiasakan untuk memiringkan posisi Si Kecil. Mama & Ayah bisa memulainya dengan memiringkan posisi bayi ke satu sisi. Setelahnya biarkan posisinya miring, lalu perhatikan apakah Si Kecil bisa menyelesaikan gerakan menggulingnya sendiri ke posisi tengkurap.
Anda juga bisa meletakkan pengganjal di bagian punggung Si Kecil seperti selimut atau handuk yang digulung. Dengan begitu membuat Si Kecil memiliki posisi miring sehingga belajar berguling menjadi lebih mudah.
Sabar dan terus melatih Si Kecil
Mungkin Mama & Ayah merasakan sulitnya melakukan stimulasi tengkurap. Namun, tetap sabar dan jangan patah semangat ya, Mah, Yah. Kesabaran dan kegigihan Anda pastinya akan membuahkan hasil yang manis untuk Si Kecil.
Bagaimana Jika Si Kecil Terlambat Tengkurap?
Mama dan Ayah mungkin sudah melakukan stimulasi tengkurap kepada Si Kecil. Namun, bagaimana jika pada usia 4 bulan Si Kecil belum bisa tengkurap sendiri? Jangan langsung panik, ya!
Meskipun tengkurap umumnya terjadi pada usia 4 bulan, beberapa bayi membutuhkan waktu sekitar 5-6 bulan untuk bisa berguling dari posisi telentang ke posisi tengkurap. Namun, jika Si Kecil belum juga bisa tengkurap di usia 6 bulan, ada baiknya untuk datang ke dokter spesialis anak (DSA) untuk mengetahui progres tumbuh kembang Si Kecil.
Sebenarnya, ada beberapa penyebab bayi lambat tengkurap. Seperti dilansir dari alodokter.com, berikut ini beberapa penyebab atau kelainan yang dapat menyebabkan bayi belum juga tengkurap.
- Kelahiran prematur
- Kelainan genetik seperti down syndrome
- Cerebral palsy
- Myopati atau kelainan pada otot
- Gagal tumbuh
- Kelainan pada indra penglihatan
- Spina bifida atau cacat lahir akibat terganggunya pembentukan tabung saraf selama bayi dalam kandungan.
Yakinlah bahwa setiap bayi istimewa yang memiliki fase pertumbuhan yang berbeda-beda. Jangan membandingkan progres atau fase kehidupan Si Kecil dengan bayi lain. Namun, akan lebih baik jika Mama dan Ayah konsultasi langsung ke dokter untuk memeriksa dan memastikan kondisi Si Kecil.